Ini adalah surat tertutup untuk Daksinapati yang sedang bersamaku saat ini, mungkin tak banyak tapi inilah rasa terima kasihku
Category: Senandika
Akan ada banyak rasa rindu, tangis, kecewa, jatuh cinta, sedih, galau, harapan, bimbang dan marah kepada sosok kau pada kolom ini
Surat cinta untuk suamiku yang akan menjadi bagian terpenting dalam pernikahanku kelak, aku ingin sedikit bercerita sedikit saja.
Macet di kamu, sampai sat ini masih macet belum merangkak ataupun tumbuh keatas ataupun jalan kesamping kiri kanan. Macet aja dulu, dan gak tau sampai kapan
Ini adalah cerita satu lelaki yang perah ku temui sepuluh tahun lalu. Dia selalu protagonis dan akulah antagonisnya.
Kusebutnya Sang Pranaja. Tajam untaian kalimatnya menenangkan batinku. “Inilah Pranaja yang kucari, Tuhan!” batinku suatu malam
Untuk Suamiku. Mohon ikhlaskan kau baca ini untuk kebaikan kita bersama. Aku harap kau pahami jika kau memilihku nanti.