Smart people, Smart Fashion

Sustainable Fashion : Hidup Lebih Lama Bersama Royal Golden Eagle

Berbicara tentang fashion nampaknya kita sudah harus memikirkan bagaimana cara kita eksodus berpakaian yang lebih ramah lingkungan ditengah gempuran pakaian-pakaian yang sudah bertebaran dijaman ini. Pernah terfikirkan nasib-nasib pakaian yang secara impulsif kita beli kapan hari ujungnya bagaimana? 

Yuk ngobrol bentar dengan saya di sini!

Fast Fashion : Trend fashion Yang amburadul

Siapa yang tidak ingin terlihat menarik, cantik dan dilirik? Rata-rata, first impresion orang lain terhadap kita terletak pada bagaimana cara kita menampilkan diri sendiri dihadapan mereka. Kita menarik secara penampilan, mereka tertarik karena sudah diberikan keindahan, kita bahagia. Wajar jika kita sendiri bahagia jika dilihat sebagai individu yang menarik dalam berpakaian, Modis Mbois

Mode atau fashion merupakan trend yang terus menerus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Tidak heran perkembangan semua lini fashion menjadi salah satu industri yang tidak pernah sepi peminat. Mulai dari fashion pakaian, tas, sepatu bahkan aksesoris pendukung lainnya.

Di Indonesia sendiri, fashion juga selalu mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perubahan atau perkembangannya sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa hal seperti media massa, dunia entertainment, bisnis, hingga internet diyakini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan mode di Indonesia.

Tren fashion dari tahun 50 hingga 2000 an cenderung mengusung konsep fast fashion yang mana tren ini memiliki dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan. Mulai dari isu pencemaran lingkungan hingga kesejahteraan SDM yang bekerja dalam bidang itu sendiri.  

Tren fashion pada tahun itu sering kali menggunakan bahan bermaterial seperti nilon, dacron, poliester, akrilik, orlon dan sebegainya. Hal ini juga membuat beberapa kemunginan seperti penggunaan energi dalam tahap produksi daripada penggunaan bahan serat alami atau serat daur ulang. 

Cepatnya pertumbuhan fast fashion ini biasanya menuntut produksi secara massal dan cepat. Sehingga berdampak pada menjamurnya pakaian baru tiap harinya juga pengurangan terhadap upah pekerja karena sudah bisa di handle oleh mesin produksi secara massal.

Mengutip dari laman Waste 4 Change, industri fashion ternyata menyumbang gas emisi dan polusi air terbesar kedua setelah industri minyak. Ternyata, dari miliaran pakaian yang diproduksi oleh industri fashion setiap tahun, 80% di antaranya berakhir di tempat pembuangan sampah atau laut.

Bahkan, tercatat sekitar seribu pabrik garmen membuang berbagai bahan kimia beracun dari hasil produksinya ke Sungai Citarum.

Laporan itu menyebutkan, DKI Jakarta merupakan provinsi yang mempunyai persentase tertinggi dalam pembuangan limbah rumah tangga ke got/selokan/sungai. Persentasenya mencapai 79,72%.

Adapun, pencemaran air akan membawa dampak yang sangat merugikan bagi lingkungan dan juga kelangsungan hidup dari makhluk hidup itu sendiri. Di antaranya, menurunkan jumlah oksigen di dalam air, mematikan binatang yang ada di air, menganggu kesuburan tanah dan produktivitas tumbuhan, serta memberikan dampak pada kesehatan seperti diare hingga demam berdarah.

Sumber : Databoks Kata Data

Sebelum media sosial diramaikan dengan menjamurnya industri fashion kita awalnya memiliki kebiasaan beli baju kalau sudah tidak layak pakai. Perputaran tren fesyen yang cepat juga membuat banyak orang seakan nggak mau ketinggalan tren dan terus-menerus membeli produk fesyen terbaru. Kamu sadar nggak sih kalau ternyata kebiasaan itu bisa menjadi petaka untuk alam?

Kebiasaan selalu membeli pakaian baru bakal berpengaruh sama volume sampah di dunia lo. Belum lagi kalau pakaianmu terbuat dari bahan yang sulit terurai. Nah, sustainable fashion bisa menjadi solusi supaya sampah fesyen bisa terurai dengan baik oleh tanah dan nggak mengganggu kehidupan flora dan fauna di alam

Sustainable sendiri memiliki makna bertanggungjawab selain dari arti secara harfiahnya adalah keberlanjutan. Bagaimana fashion yang ada dilingkungan kita ini bernilai tanggungjawab dari segi pengelolaan bahan baku, pengerjaan, produksi hingga pemakaian oleh konsumennya. 

Produk sustainable pada sektor industri fashion merupakan produk yang memiliki proses produksi bersifat ramah lingkungan, penggunaan jenis bahan ramah lingkungan, transparan dalam pemilihan bahan, serta mensejahterakan pekerja dengan membayar upah yang sesuai

Dilansir dari laman Harpers, sustainable fashion adalah sebuah gerakan untuk menciptakan produk fesyen dengan bahan yang ramah lingkungan untuk menyelamatkan bumi dari sampah yang nggak bisa terurai. Selain itu, gerakan ini juga menjadi sebuah upaya untuk melindungi para pekerja pabrik tekstil dari perilaku produsen pakaian fast fashion yang tidak bertanggung jawab.

Fast fashion sangat berkaitan dengan sustainable fashion karena tren ini yang menjadi salah satu penyebab bertambahnya volume sampah di dunia. Para produsen pakaian fast fashion biasanya menggunakan pewarna kain yang murah dan mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk lingkungan seperti poliester dan nilon.

Selain itu, banyak pekerja pabrik tekstil yang tidak mendapatkan hak selayaknya dari segi lingkungan kerja hingga menerima upah yang sangat rendah. Hal-hal inilah yang mendorong adanya gerakan sustainable fashion.

Istilah-istilah dalam Sustainable Fashion

Inisiatif seperti upcycling (mengubah barang bekas menjadi produk baru dengan nilai tambah), recycle, dan circular fashion (model bisnis yang mengedepankan daur ulang produk) telah menjadi fokus utama dalam upaya mengurangi limbah dalam industri ini.

Eco-friendly fashion merupakan sebuah cara pandang untuk memproduksi barang atau layanan yang tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan, sambil tetap memenuhi kebutuhan konsumen. Eco-friendly fashion sangat memperhatikan sejumlah faktor, seperti penggunaan material yang lebih sedikit, produk yang mudah didaur ulang, hingga produk yang bisa dimanfaatkan kembali, termasuk didaur ulang. 

Green Fashion merupakan konsep atau cara pandang fashion yang menitikberatkan pada aspek lingkungan. Konsep ini diterapkan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan, seperti memanfaatkan material yang ramah lingkungan atau mengoptimalkan sumber energi dan sumber daya ramah lingkungan

ethical fashion sendiri adalah proses produksi dan distribusi garmen yang tidak membahayakan  manusia dan lingkungan, terutama orang-orang yang berada di rantai pasokan garmen dari produksi sampai distribusi ke konsumen. Hal ini muncul karena industri yang terkenal tidak membayar pekerjanya dengan layak dan kondisi kerja yang tidak aman, sehingga muncul konsep beretika ini.

Slow fashion merupakan kebalikan dari fast fashion yang memiliki prinsip untuk memilih bahan pakaian yang kuat dan berkualitas supaya tahan lama. Slow fashion dapat dideskripsikan sebagai praktik dalam fashion yang didasari atas produksi dan pemakaian pakaian dalam waktu yang lama, daya tahan dan kualitas yang tinggi serta ramah lingkungan.

Bijak mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan

Sustainable fashion adalah langkah penting dalam mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan dan masyarakat. Ini bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap bumi dan manusia. Dengan berfokus pada bahan-bahan ramah lingkungan, praktik produksi yang adil, dan pendidikan konsumen, kita dapat membentuk masa depan industri fashion yang lebih berkelanjutan dan lebih baik secara keseluruhan.

Kampanye Sustainable Fashion ini tidak melulu harus menguras isi lemari yang sudah kita punya sebenarnya. Melansir dari laman Harpers, kita bisa mulai dengan pola pikir bahwa pakaian itu tidak harus selalu baru dan mengikuti tren fesyen yang sedang hype. Jika bisa lebih kreatif lagi kita bisa memadu padankan pakaian lama menjadi style baru atau permak ulang pakaian yang sudah lama tapi maish layak pakai.

Selain itu, kita juga bisa memilih pakaian dengan model dan warna yang cenderung netral dan timeless sehingga bisa digunakan dalam waktu yang lama. Kita juga bisa mulai beralih menggunakan pakaian dengan bahan seperti sutra, linen, katun, dan wol. Bahan-bahan ini mudah terurai di tanah dan tidak meninggalkan residu yang berbahaya bagi lingkungan.

Perlu diingat kembali sebelum memutuskan membeli suatu produk fesyen, kita juga bisa memilih dan memastikan bahwa para pekerja mendapatkan upah yang sesuai dan lingkungan kerja yang aman. Langkah seanjutnya untuk mendukung Sustainable Fashion ini adalah dengan menyewa pakaian jika kebutuhannya hanya sekali pakai seperti untuk acara tertentu. 

Ciri-ciri Sustainable Fashion

Sustainable fashion berupaya mengembalikan ekosistem lingkungan agar seimbang dengan trend fashion, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Berikut ciri-ciri sustainable fashion yang berupaya menjaga kelestarian alam.

Cara Bijak Melakukan Sustainable Fashion

Salah satu pilar utama sustainable fashion adalah pengurangan limbah. Industri fashion tradisional sering menghasilkan limbah dalam jumlah besar, termasuk limbah tekstil dan limbah kimia. lantas cara apasaja yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak lingkungan sekitar ditengah gelombang industri fashion yang kian menjamur ini?

Bussiness Model Innovation

Sustainable Fashion sendiri tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak dibarengi dengan beberapa pihak yang saling bersinergi salah satunya stakeholder, masyarakat dan perusahaan produsen pakaian itu sendiir. Ada beberapa hal yang dapat diakukan produsen pakaian ketika akan memproduksi pakaian

Istilah sustainable fashion mendapat perhatian dunia fashion karena peraturan global tentang masalah lingkungan hidup mulai diterapkan dan banyak orang semakin peduli tentang masalah lingkungan yang berkelanjutan.

Mulai banyaknya perusahaan yang menjadi tertarik mengembangkan produk ramah lingkungan. Upaya mengembangkan produk hijau dan meyakinkan konsumen untuk dapat terlibat dalam konsumsi hijau, yaitu dimulai dengan mengganti jenis produk yang biasa digunakan dengan produk bersifat ramah lingkungan.

Industri fashion secara ketat memantau seluruh rantai pasokan, mulai dari sumber bahan baku hingga produsen garmen untuk menyelamatkan lingkungan. Produksi fashion dan tekstil secara berkelanjutan melibatkan penggunaan jenis bahan ramah lingkungan dan biodegradable, proses manu-faktur yang ramah lingkungan, rantai pasokan hijau, distribusi, dan konsumen etis.

Kondisi tersebut menjadi peluang memulai mengembangkan produk yang dihasilkan dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan perkembangan trend fashion ilustrasi dengan bahan ramah lingkungan, sehingga membuat bumi kita tetap terjaga kelestarian dan mengajak konsumen mulai peduli lingkungan sekitar. Tidak hanya peduli lingkungan melainkan juga peduli sosial, agar masyarakat Indonesia sejahtera.

Mengapa demikian? Karena bisnis fashion memiliki kelemahan dalam hal kelestarian lingkungan dan sosial, sehingga saat ini muncul produk-produk yang bersifat ramah lingkungan. Hal ini menjadi elemen penting dalam bisnis baru yang inovatif.

Sustainable Business Model Innovation

Mesi sebenarnya yang terjadi adalah Sustainable Bussiness Model Innovation namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam SBMI ini. Beberapa peneliti berusaha mendefinisikan SBMI dengan konsep Sustainability Innovation yakni membutuhkan pemikiran yang bersifat lebih terintegrasi dan terkonfigurasi ulang dalam
beberapa aspek bisnis seperti kapabilitas, hubungan pemangku kepentingan, manajemen pengetahuan, kepemimpinan dan budaya. 

Beberapa hal perlu diperhatikan ketika sebuah perusahaan akan menerapkan sebuah Sustainable Bussiness Model salah satunya perlu memahami tantangan dalam penerapan sustainable business model. Strategi bisnis perusahaan ini bisa dilakukan melalui beberapa usaha penelitian dan eksperimen oleh RnD karena harus mencerminkan skala dan kompleksitas SBMI dan permintaan untuk mengembangkan model bisnis baru.

Dalam tren ini lebih fokus pada recycling vegan dengan rincian pada beberapa key indikator seperti Cost structure, Key activities, Key partners, Key resources, Channels, Value. Faktor pendorong Recycling Vegan merupakan upaya produksi fashion tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari hewan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan dalam keseluruhan sistem, karena mengekstraksi dan memproses bahan hewani yang cenderung membutuhkan energi dalam jumlah besar.

Bisnis ini berfokus pada upcycling sweatshop-free dan Fair Trade Locally Sourced. Faktor pendorong Locally Sourced yaitu perusahaan yang memprioritaskan pembuatan produk di wilayah yang secara geografis dekat dengan konsumsinya, sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja di komunitas lokal. Business model innovation yang berasal dari faktor pendorong ini melibatkan aspek bagaimana informasi dikomunikasikan pada pelanggan dan bagaimana pelanggan bereaksi atas perusahaan itu yang memprioritaskan mempekerjakan pekerja sekitar atau khusus.

Collaboration mengacu pada adopsi pola pikir kolaboratif oleh semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam jaringan nilai berkelanjutan. Kolaborasi memungkinkan penciptaan ekosistem pendukung yang
menggerakkan berbagi sumber daya dan pengetahuan, mempromosikan difusi praktik berkelanjutan dan akhirnya memungkinkan eksperimen model bisnis. Kolaborasi bisa dilakukan baik dengan perseorangan maupun perusahaan yang mampu melakukan bisnis atau memiliki visi dengan menjunjung tinggi perusahaan yang ramah lingkungan kepada masyarakat.

Salah satu perusahaan terkemuka berskala Internasional Royal Golden Eagle (RGE) yang memiliki cabang perusahaan Pulp and papper di Indonesia APRIL GROUP ini juga memiliki anak cabang SATERI yang berfokus pada produksi Viscose Fibre. 

Setiap grup bisnis Royal Golden Eagle (RGE) beroperasi secara independen dengan perusahaan induknya sendiri, dan diatur oleh dewan direksi dan manajemen yang mengawasi strategi, operasi, dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Visi Royal Golden Eagle adalah menjadi salah satu kelompok berbasis sumber daya terbesar, dikelola terbaik dan berkelanjutan, menciptakan nilai bagi masyarakat, negara, iklim, pelanggan dan perusahaan. Kami dipersatukan oleh tujuan bersama untuk meningkatkan kehidupan dengan mengembangkan sumber daya secara berkelanjutan.

Berangkat dari itulah Royal Golden Eagle (RGE) membuat anak bisnis SATERI yang berfokus pada Viscose Fibre. Produk mereka sangat berbeda dalam segi produksi yakni terbuat dari selulosa kayu terbarukan, alami dan sepenuhnya dapat terurai secara hayati. Sateri sendiri mendapatkan pulp dari perkebunan yang dikelola dan lebih memilih pemasok dengan sertifikasi Chain of Custody sehingga dapat memverifikasi rute dari lapangan menjadi produk jadi nantinya

PRODUK SATERI

YOCELL FIBRE

A natural and biodegradable fibre

VISCOSE FIBRE

soft, comfortable, breathable and absorbent

RECYCLED FIBRE FINEX™

Beberapa Komitmen SATERI dalam menjaga lingkungan

Untuk mendukung sustainability fashion, Sateri mengadopsi beberapa komitmen dibawah ini yang juga berhubungan dengan 5C Filosofinya yakni Community, Country, Climate and Customer yang akan membawa Company ke arah yang lebih baik. 

Sateri sangat berkomitmen dalam menjaga pengeluaran karbun berlebih karena memiliki produk viscose yang alami, biodegradable, compostable dan environmentally-friendly. Viscose Sateri terbuat dari pohon yang berasal dari perkebunan terbarukan dan dikelola secara berkelanjutan yang menyerap karbon dioksida dan mengubah sinar matahari, air, dan karbon dioksida menjadi selulosa kayu.

Sateri tidak mengambil pulp kayu dari hutan alami, kuno atau terancam punah. Dissolving pulp Sateri berasal dari perkebunan pohon eukaliptus yang dikelola secara berkelanjutan, yang matang hanya dalam lima hingga tujuh tahun. Sehingga Sateri memiliki pasokan yang stabil dan berkelanjutan dengan reboisasi yang cepat ketika area panen ditanam kembali.

Lima pabrik viscose Sateri di Cina termasuk yang terbaru di dunia, menggabungkan teknologi Eropa modern dan sistem lingkungan yang komprehensif untuk memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan limbah. Sebagian besar bahan kimia dan air didaur ulang dan digunakan kembali. Sateri mematuhi semua peraturan setempat, semua pembuangan limbah diperlakukan dengan benar dan emisi Sateri jauh di bawah standar industri yang ditetapkan oleh pemerintah China.

Keberlanjutan meluas ke masyarakat. Selain menciptakan lapangan kerja dan rantai nilai pemasok, upaya komunitas Sateri termasuk menyumbangkan ribuan buku perpustakaan, membantu bantuan bencana, mendukung kegiatan budaya dan melakukan pelatihan kesadaran lingkungan.

Mari bijak berpakaian bersama Royal Golden Eagle (RGE)

Hidup lebih lama dengan menerapkan Susainable Fashion

Leave a Reply

© 2023 Build by Mbak Liya with Pride and Tea. All Rights Reserved.