Petani Buah
Mbak Liya kan di kos, terus gimana cara jadi petani buahnya? Hehehe Mbak Liya pulang kampung secara berkala kok kalo ada liburnya, jadi setiap pulang selalu evaluasi penjualan bareng bapak dan adek. Karena yang jadi petaninya langsung itu Adek dan Bapaknya Mbak Liya, Mbak Liya cuman bagian penyuntik modal. Penjualan bisa lewat online dan offline, tapi untuk saat ini masih offline karena sudah ada tengkulak yang siap terima hasil panen. Alhamdulillah
Ide jualan ini juga berawal dari keresahan bapaknya Mbak Liya yang punya 2 anak belum menikah dan belum "Jadi Orang". Memang awalnya Mbak Liya punya cara tersendiri sebagai karyawan perusahaan, tapi masa iya selamanya jadi karyawan? Sebenarnya menjadi petani buah sudah lebih dahulu dilakukan oleh Bapaknya Mbak Liya tahun 2017 dengan modal kebun seadanya. Lambat laun bisa sewa lahan permusim. Karena Bapak Mbak liya juga sibuk pegang bengkel bubut akhirnya tahun 2020 diambil alih oleh adek Mbak Liya dan terus berkembang hingga sekarang.
Demi kewarasan ekonomi kedepannya Mbak Liya mau ambil apapun job yang masuk bahkan jadi petani buah pun demikian. Jika dirasa halal pun Mbak Liya jabani selagi tidak merugikan orang lain.
Maka dari itu, demi keberlanjutan hidup untuk tahun ini masih jualan pepaya dan jeruk nipis hasil tanam di kebun, tahun depan insyaAllah tambah lahan lagi untuk buah Tiin. Doain usaha kecil Mbak Liya dan keluarga lancar ya.