Catatan INFJ : The Walking Paradox

“I’m a walking paradox. I’m a messy contradiction.“
Mbak Liya
Catatan ini hanya seputar bagaimana cara INFJ memahami dirinya sendiri? Karena yang kita tahu INFJ banyak sekali memahami orang lain diluar dirinya. Lantas kapan INFJ bisa memahami dirinya sendiri? Kapan mereka setidaknya bisa melihat dirinya sendiir bahkan sekedar untuk mencari bagaimana cara hidup sebagai mereka pada diri orang lain?
INFJ memang ditakdirkan tidak bisa benar-benar memahami diri mereka sendiri saat mereka tau mereka adalah INFJ. Biasanya mereka sangat berseberangan antara apa yang ingin dilakukan dengan apa yang dirasakan. Ini yang membuat mereka sering dibilang The Walking Paradox atau bisa saja mereka hidup dengan nagasi atau beberapa kasus yang membuat mereka sering denial terhadap dirinya sendiri. Ah masa aku begini?
Pernah tau INFJ bisa memahami atau membaca seseorang? Mulai dari karakternya, body languagenya, sifatnya atau bahkan apapun yang akan orang lain katakan INFJ akan dengan sangat tepat bisa menebaknya tanpa meleset. Iya, intuisi dan feelingnya selau benar dan tepat. Tapi bagi saya, saya bisa membaca body language dan respon seseorang ketika saya memang ingin melihat dan penasaran dengan apa yang saya inginkan. Saya juga tidak suka membuang-buang waktu membaca semua isi pikiran orang secara random. Hahaha
Ada hal yang terkadang menggelitik saya sendiri terkait INFJ, ya mereka terkadang sering dimanfaatkan oleh orang lain. It’s okay, tapi saya terkadang tidak menyukainya bukan karena rugi di saya sendiri tapi karena saya tidak ingin menghabiskan banyak energi memuaskan orang lain. Kadang saya berusaha menolak meskipun kuantitas tolakan saya sebesar 30% dari 100% presentasenya. Hahaha naif
Walking Paradox INFJ
Beberapa kali saya membaca setidaknya INFJ memiliki 10 alasan mengapa mereka menjadi seorang Walking Paradoxs ini, berdasarkan artikel pada Introver Dear dan Kimberly Chung di Medium ada beberapa yang memiliki nilai negatif dan positif secara bersamaan.
- INFJ aslinya berorientasi pada individu namun disisi lain dia juga seorang introvert. Psikolog Donna Dunning dalam bukunya yang berjudul What’s Your Type of Career? menyebut INFJ sebagai “compassionate visionaries” karena mereka memiliki fokus berbasis nilai yang menekankan kebutuhan dan perasaan orang lain. Kontradiksi ini berarti bahwa INFJ terpecah antara kebutuhan mereka untuk bersosialisasi dan kebutuhan mereka akan waktu sendirian untuk berpikir dan mengisi ulang tenaga.
- INFJ aslinya mendambakan sebuah hubungan yang baik namun terkadang juga bisa saja menjadi kewalahan. Tidak seperti beberapa tipe kepribadian lainnya, INFJ membutuhkan lebih dari sekadar company. Malam hari yang mereka habiskan untuk mengobrol adalah cara mereka keluar keluar dari neraka. Apa yang benar-benar dibutuhkan INFJ adalah meaningful connection. Mereka ingin mengenal orang lain secara mendalam seperti hasrat (passion), keinginan (desire) dan motif. Sebagai balasannya mereka ingin orang lain mengenal mereka secara mendalam pula. Tetapi proses ini melelahkan karena INFJ mencari celah bagaimana orang lain bisa memahami mereka seperti mereka memahami orang lain.
- INFJ membela orang lain tetapi mungkin mengabaikan diri mereka sendiri. Bisa dibilang INFJ memiliki kepedulian yang sangat tinggi dan memiliki keinginan yang kuat untuk membantu orang lain sedemikian rupa. Tetapi mereka rawan mengabaikan kebutuhan dan keinginan diri sendiri demi orang lain, mereka termasuk tipe sensitif yang lebih mengutamakan memberikan yang terbaik untuk orang lain.
- INFJ bersifat kreatif dan rasional. Kombinasi introversi, kepekaan, dan empati dalam INFJ menciptakan seseorang yang menyerap banyak informasi dari dunia dan orang-orang di sekitar mereka. INFJ terus-menerus memproses aliran detail yang stabil ini. Akibatnya, mereka membutuhkan cara untuk melepaskan semua energi itu dan mengekspresikan apa yang telah mereka pelajari dengan cara yang bermakna dan kreatif.
- INFJ adalah pemikir yang berorientasi pada detail dan gambaran besar. Pikiran INFJ selalu sibuk memahami informasi, melihat pola, membentuk teori dan menciptakan ide. Sebagai sosok intuitif, INFJ terutama difokuskan pada gambaran besarnya. Mereka menyukai informasi yang abstrak, konseptual, dan berorientasi masa depan. Mereka melihat beberapa kemungkinan dan menjadikan beberapa informasi yang diterima memiliki titik temu yang saling terhubung.
- INFJ bisa sangat tanggap namun mudah tertipu. INFJ memiliki indra keenam dari karakter MBTI lainnya, ah masa? Iya karena sikap kepedulian INFJ ini membuat mereka lebih bisa membaca gerak tubuh seseorang, bukan hanya itu mulai dari intonasi dan nada suara orang lain juga keap kali menjadi pertimbangan INFJ dalam menggali karakter seseorang.
- INFJ pendiam namun bergairah. Jika orang kreatif biasanya menghabiskan banyak waktu untuk istirahat dan tidur maka dia masuk dalam kriteria INFJ, salah satu cirinya adalah kecenderungan tipe kreatif untuk menjadi penuh energi dan membutuhkan banyak istirahat. INFJ sering muncul sebagai individu yang pemalu dan menarik diri dari kerumunan manusia. Tetapi percayalah dibalikpenampilan yang pendiam itu ada beberapa ide dan gairah, diam-diam menggelegar banyak project-project baru yang akan muncul setelah dia keluar dari goa/persembunyiannya.
- INFJ cerdas dan naif. Tipe orang yang kreatif biasanya adalah orang-orang cerdas yang juga cenderung menunjukkan sikap kekanak-kanakan. Anak-anak sering kali kreatif namun banyak dari kita kehilangan kreativitas itu ketika kita bertambah tua. Kreativitas yang dimaksud dari karya-karya INFJ adalah tentang segala sesuatu terlihat untuk pertama kalinya dan bisa saja versi inovatif lainnya yang lebih baik.
- INFJ menyenangkan dan responsible. INFJ yang kreatif cenderung memiliki sisi ceria. Ini yang membuat pikiran mereka terbuka untuk pengalaman baru dan membuka upaya kreatif lainnya sebagai pengembangan dirinya. INFJ juga berkomitmen untuk bekerja keras dan melakukan yang terbaik, terutama pada proyek-proyek yang merupakan bagian dari visi kreatif mereka.
- INFJ adalah pemberontak yang pendiam. INFJ sulit ditemukan dalam sebuah kelompok kerumunan mereka cenderung penyendiri dalam sebuah kumpulan karena mereka mencoba untuk menyesuaikan diri dan terlihat seperti orang lain. Aslinya mereka adalah pemberontak yang diam, selalu bekerja di belakang layar untuk mengubah status quo. Untuk menciptakan karya seni yang akan membuat orang berpikir. Dan visi mereka untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik menggunakan empati, kasih sayang.
Semua alasan ini yang terkadang membuat saya sendiri ingin berteriak dan melupakan semua hal didunia ini. Satu sisi karena tidak ada yang lebih baik sebaik saya memahami orang lain juga tidak ada yang sebaik saya membaca dan mengerti orang lain tanpa mereka mengatakan apa yang mereka ingin katakan kepada saya.
Saya selalu mengejar kebahagiaan namun saya sering menyimpang dari kenyataan dan memikirkan hal-hal yang membuat saya merasa pahit, flashback dan sedih sendiri akhirnya. Saya ingin menjadi seseorang yang dapat menginspirasi orang lain dan membantu orang lain dengan daya mereka sendiri dengan cara mereka sendiri. Namun saya terkadang merasa bersalah karena terkesan tidak peduli, apalagi bagi mereka yang tidak pantas mendapatkannya. Saya memiliki ambisi pada hal-hal besar yang ingin saya lakukan untuk mengubah dunia, namun boro-boro mengubah dan menyelamatkan dunia pergi keluar beli seblak aja saya kadang ogah-ogahan.
Reserved but quietly passionate
Saya telah mencintai diri sendiri, suka menyendiri namun saya akhirnya SELALU menyiksa diri sendiri saya juga sering merasa kesepian. Disatu sisi saya juga menyukai keramaian tapi saya juga kesepian, saya suka menggunakan sebagai sarana untuk mencari fokus diri sendiri namun lagi saya merasa kesepian dan sendiri ditengah keramaian. Saya secara fisik rapuh dan menjadi emosional dengan sangat cepat, namun terkadang orang lain tidak memiliki kesempatan untuk menyakiti saya karena pikiran saya adalah strong warrior.
Saya merupakan individu yang lebih cenderung memakai hati tapi saya juga individu yang kurang percaya pada orang lain. Bisa karena saya melakukan segala sesuatu dengan hati namun bisa jadi feeling dan intuisi membentuk sebuah perisai untuk tetap waspada pada orang lain.
Saya terkadang merasa menjadi mak-mak tua yang sangat cerewet dan menyukai segala sesuatu yang klasik namun satu sisi bisa saja saya menyukai makan es krim, coklat dan melakukan hal-hal konyol yang sangat mengasikkan dari biasanya.
Both Bless and Curse, Actually!!
Mudah kasihan kepada orang lain namu memiliki jiwa vampire. Mereka bisa sangat lelah ketika menolong orang lain meskipun pada akhirnya mereka juga butuh ditolong lebih dari yang mereka lakukan kepada orang lain. Pada kasus pengambilan keputusan, saat saran atau masukan INFJ kalah suara dan pada akhirnya saran INFJ ini dinyata benar mereka akan berkata “KAAAAAANNNNN!!!” Hahaha
Mereka benar-benar tulus tapi disatu sisi mereka akan sedikit kalkulatif/perhitungan seperti kalo kamu gak gak ngelakuin buat aku ngapain aku ngelakuin buat kamu?
Saran Dari Saran Lain
Ada beberapa saran yang bisa dibangun dalam mengurangi kontradiksi yang tumbuh dalam diri INFJ seperti saya ini, seperti :
Bagi waktu antara bersosialisasi dengan me time
Degan begitu tidak ada yang namanya capek bergaul dengan manusia atau merasa menyesal karena tidak bisa berada didekat mereka. Jangan sampai terjebak dalam situasi yang membuat kita kelimpungan dan kewalahan sendiri. Akibatnya kita tidak memiliki waktu untuk me time, tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi jika salah salah satunya digadaikan dengan cara yang jelek.
Jangan Teralu keras pada diri sendiri
Boleh saja membuat orang lain merasa nyaman dan bahagia ketika berada didekat kita namun kita juga harus melihat dari sisi kita sendiri. Sedikit lagi luangkan waktu untuk diri sendiri karena keyakinan seperti itu hanya membuang banyak tenaga dan menghabiskan banyak waktu yang sia-sia untuk diri sendiri nantinya. Suatu saat kita akan tau kita tidak akan bisa menghargai dan mencintai orang lain jika kita tidak mencintai dan menghargai diri sendiri terlebih dahulu.
Belajar Berkata tidak
sangat sangat direkomendasikan ketika INFJ memiliki perasaan mudah sungkan terhadap orang lain. Bukan karena gak enakan, bukan juga harus terus menerus membantu orang lain tapi belajar untuk berkata TIDAK untuk segala sesuatu yang tidak masuk pada visi misi kita sendiri. Harus banget punya batasan diri dalam membantu orang lain.
Sumber ;
Top 10 Reasons Why INFJs Are Walking Paradoxes (introvertdear.com)
I’m a walking paradox. I’m a walking paradox. | by Kimberley Chung | 100 Naked Words | Medium
Leave a Reply