Agar Usia 20 Tahunmu Berkesan

Pernah mikir, ada loh manusia yang belum menginjak usia 30 tahun tapi sudah memiliki bisnis, omset besar, bisa jalan-jalan ke luar negeri, bisa Hajikan Orang tua, bisa Umroh, punya Rumah dll? Kita bukan lagi ngomongin artis, selebgram, influencer atau youtuber ya.. Mereka pasti sudah beda level dengan kita tapi coba kita tengok lagi, pernah kan kadang kala lagi asik scroll-scroll sosmed masuklah headline pemuda biasa saja tapi bisa dapat penghasilan fantastis lewat bisnisnya? Atau anak muda usia 20 tahunan bisa membanggakan keluarganya, studi dan penelitiannya dimana-mana, diundang seminar, webinar, talkshow dll
“Good Job For Good Attitude, kalo kelakuanmu gitu-gitu aja ya gimana bisa begini begitu kayak mereka?”
Mbak Liya
Aslinya kerja keras mereka dimulai sejak kapan sih? Sejak embrio atau memang sudah dari sononya punya jimat kebejoan? Saya rasa kalau sudah seperti ini penilaiannya bukan masalah kebejoan apalagi segala hal yang bisa kita sandingkan dengan isi kepala. Memang ada manusia pinter yang bisa mengalahkan manusia bejo, ya lewat kerja keras inilah.
Tapi apakah cukup hanya dengan bekerja keras saja? Konsep hidup seperti apa yang dia anut atau dia percaya selama ini? Kebiasaan apa saja yang dia lakukan selama hidupnya? Dia makan nasi gak sih?
Saya Di Awal 20 Tahun Kemaren
Saya masuk UMM saat usia masih 18 tahun dan lulus sekitar usia 22 tahun. Jadi awal kehidupan 20 tahun saya hanya sekitar UMM-Tlogomas-Tirto saja dari tahun 2012-2016, karena saya termasuk Mahasiswa Kupu-Kupu sesekali rapat juga kalo ada momennya. Di kos ngapain? Ngeblog, baca buku, nonton drakor, sudah hahaha (jangan ditiru). Iya saya ngeblog sudah sejak 2013 tepatnya, cari sertifikat lomba kepenulisan aslinya karena memang syarat skripsi saat itu harus memiliki banyak sertifikat apapun termasuk sertifikat intrakampus (P2KK, PATI, KKN, PESMABA, Praktikum, Student Day dll).
Saya juga bukan manusia yang hobi loncat sana sini diberbagai organisasi, saya hanya anak IMM dan HMJ saja pada saat itu. Satu tahun pertama saya habiskan di IMM tahun 2012-2013, satu tahun selanjutnya saya habiskan di HMJ (Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP UMM) tahun 2013-2014. Selebihnya saya habiskan di kos dan membangun blog bahkan kepenulisan lainnya. Andai saja waktu itu saya sudah memiliki motor dan Linkedin sudah seramai sekarang pasti saya sudah bablas nyari peruntungan lain selain dari ngeblog ini.
Saya menyesal? Tidak, karena saya tau bahwa kemampuan saya hanya sekitaran kepenulisan saja. Dan inilah saya sekarang karyawan swasta biasa aja yang memiliki cita-cita sebagai pekerja nomad (Digital Nomad) sebelum disibukkan dengan rencana kedepannya menjadi seorang istri dan ibu nantinya. Tapi saya juga mikir besok kalaupun suami saya tidak mengizinkan saya untuk bekerja saya ingin bekerja dari rumah saja sebagai bagian saya bisa membantu perekonomian keluarga dari rumah.
Masa muda saya flat sekali, tapi gak apa toh saya sudah merencanakan ini jauh-jauh hari. Setidaknya saat itu saya sudah memikirkan “Saya ingin bisa menghasilkan karya dan uang lewat tulisan.” karena saat itu tolak ukur saya adalah semua orang bisa dapat pendapatan sampingan lewat menulis di media pemberitaan seperti Koran Kompas, Jawa Pos dll dengan cara mengirimkan karya tulis ringan.
Ambil Keputusan Terbaikmu
Keputusan saya mungkin sangat sederhana bagi kebanyakan orang tapi percayalah bahwa saya menyadari ini semua memiliki andil dalam hidup saya saat ini. Saya bisa berkembang dan memiliki banyak PR self-improvement kedepannya. Hidup sebagai karyawan swasta yang hobinya nonton drakor dan tidak menghasilkan banyak pendapatan fantastis selama hidup. Saya kadang mikir kenapa ada anak muda yang bisa berpenghasilan fantastis lewat bisnisnya? Kapan dia memulai bisnisnya? Kapan dia mengkonsep bisnis ini? Sedangkan bisnis sendiri butuh banyak tahap dan waktu untuk bisa dikatakan sukses dan stabil.
Andai bisa diurai lagi ada beberapa pertimbangan agar hidup kita tidak biasa-biasa saja seperti saya sekarang, inilah yang bisa saya simpulkan ;
1. Keluar Dari Zona Nyaman
Setidaknya kita bisa keluar dari aktifitas yang menghambat masa depan kita. Seperti keluar dari lubang yang sama hanya untuk sekedar bersenang-senang aja. Bukannya gak boleh tapi coba dipilah dulu kira-kira aktifitas kita ini berkontribusi positif atau negatif kedepannya? Setidaknya zona yang kita jajaki disini memiliki nilai produktifitas kedepannya.
2. Cari Potensimu
Harusnya kita gak boleh ngerasa bodo amat, mentang-mentang baru nginjak 20 kamu malah masa bodo sama tujuan hidupmu kedepannya. Setidaknya udah mulai seriuslah ya mau jadi apa? Mau ngapain nanti dimasa depan? Mau kerja jadi apa? Semuanya harus ditata dan dibibit mulai usia ini, karena kita sudah memiliki akses kemana-mana. Karena patokannya kita sudah bisa bikin segala sesuatu yang belum bisa kita akses saat masih usia belasan kemaren seperti bikin rekening, tabungan, asuransi dll.
“Karena kita sadari hidup tidak akan mengalir tanpa rencana.”
Mbak Liya
3. Banyakin Skill, Banyakin Income!
Awal 20 tahun memang waktu yang pas untuk memulai menggali skill, bukan juga termasuk waktu yang telat untuk menemukan skill baru. Tapi, sebelum menemukan skill ada baiknya kita cari tau dulu kepribadian kita ini seperti apa? Hal-hal yang menyenangkan yang bisa kita lakukan dan bisa dipertimbangkan sebagai ladang cuan itu apa? Jangan sampai saat kita sudah memiliki active income kita malah gak kepikiran dengan passive income, keluar dari zona nyamanmu dan cari passive income karena kita tidak bisa memprediksi kebutuhan mendesak kita kedepannya.
4. Mulai Kebiasaan Baik
Percaya gak kalau orang sukses dunia memiliki kebiasaan baik dihidupnya? Seperti bangun lebih pagi, lalu olahraga, sarapan sesuai jamnya, melatih dan melakukan pemanasan otak. Biasanya lewat kebiasaan baik ini kehidupan mereka cenderung baik dan stabil, tidak mudah sakit dan selalu dalam keadaan fit dan bugar. Mulai sekarang pilih kebiasaan baikmu seperti menjaga pola makan, cukupin kebutuhan air putih harian, banyak makan sayur dan buah, perbaiki jam tidur, mulai olahraga atau yoga, meditasi, beribadah secara khusyuk dll
5. Menikahlah Saat Siap
“Duh udah 22 tahun aku masih jomblo aja. Temen-temenku udah pada nikah aku gimana?” gumam si B
Jangan ikut-ikutan orang lain, gara-gara sering lihat kampanye nikah muda dan segala keuwuan di sosial media yang mereka pamerkan kita malah latah ngebet nikah padahal kesiapan belum matang. Modal nikah masih belepotan. Nikah gak sebercanda itu, siapkan dirimu dan menikahlah saat dirimu sudah siap dengan semuanya. Mulai dari kesiapan materi, ilmu, agama, mental dll
Mau baca kesiapan menikah itu apa saja? Disini tulisan saya Tentang Pernikahan : Keputusan Siapa?
Yang Akan Merubah Hidupmu Kedepannya
Pernah mikir tolak ukur hidup kita kedepannya seperti apa? 5 tahun atau 10 tahun kedepan bakal seperti apa? Apa yang harus ditanam dan dipupuk agar 5 tahun lagi kehidupan saya tidak begini-begini saja? Saya pernah membaca beberapa literatur bahwa setidaknya ada beberapa komponen yang mempengaruhi kehidupan kita di masa depan salah satunya seperti ini.
1. Bacaanmu
Gak semua orang harus suka baca buku. Tapi apapun yang sering kamu baca maka itu adalah cerminanmu 5-10 tahun kedepan. Bagaimana caramu memandang dunia, bagaimana caramu menyelesaikan masalah (problem solving), kedepannya tergantung apa yang kamu baca saat ini. Mulai dari sekarang pilah apa yang ingin kita baca, jangan terlalu terpaku pada satu genre atau tipe bacaan. Tidak melulu saya membaca buku Self-Improvement dalam satu waktu, bisa jadi saya kedepannya membaca buku politik, filsafat dan lainnya. Asal pastikan bahwa memang bacaan yang kita baca ini diperlukan bagi kehidupan kita kelak.
2. Pergaulanmu
Usia 28 tahun gini saya masih suka nongkrong di warkop sambil ngobrol ngaor ngidul membercandai hidup dengan orang-orang yang kebetulan belum memiliki banyak kesibukan layaknya pak presiden. Hahaha kadang saya mikir bagaimana bisa tongkrongan mempengaruhi masa depan? Ternyata apa yang menjadi kebiasaan di tongkrongan memang memiliki andil kedepannya. Jika tongkrongan kalian biasanya ngegibah maka bisa dipastikan kedepannya kalian bakal jadi admin Lambe Turah. Eh bukan.. Hahaha
Tapi percayalah, pola pikir, bagaimana cara kita berbicara, menyikapi dan menela’ah setiap kegiatan manusia ini sejatinya berasal dari interaksi kita dengan teman sebaya apalagi teman sepergaulan. Karena kita sama sama tau beda kepala beda isinya, beda orang beda takaran kedewasaan, beda orang juga beda bagaimana cara menyikapi banyak hal. Saya sendiri lebih banyak menela’ah interaksi teman-teman saya sendiri lewat tongkrongan dna ditempat kerja saja karena memang wajarnya kehidupan saya hanya seputar kerjaan dan sesekali nongkrong dengan teman.
So, PRnya gimana caranya tongkronganmu sebagai tempat tukar pikiranmu.
3. Konsumsimu
Dulu saya pikir saya mngkonsumsi banyak buah dan sayur hanya ingin agar tubuh saya baik pada saat ini. Nyatanya membiasakan kebiasaan baik ini adakalanya bisa membuat kita lebih baik untuk 5-10 tahun kedepan, minimal badan kita lebih sehat dan tetap awet muda. Mungkin sebagian orang tidak seperti saya yang suka sekali makan makanan sehat seperti buah dan sayur ini. Namun, setelah menyandang status ‘Remaja Jompo’ saya semakin sadar bagaimana pola makan sehat ini berefek pada kesehatan.
Tidak hanya itu, setidaknya kita harus sudah meminimalkan minum es, minum banyak gula dan makan-makanan cepat saji lainnya diusia yang masih muda begini. Tapi bagi saya, godaan seblak cilok dan kawan-kawannya memang kadang menggoda iman meskipun pemilihan minuman sudah tepat sekitaran Jus buah dan Ramuan JSR atau Infused Water. Hufft!!!
4. Aktifitasmu
Kaum rebahan harus jawab pertanyaan ini, apa kontribusimu kepada dirimu sendiri kalo kamu rebahan mulu? Eh kok jadi serius, gak gak gak padahal saya mau bercanda. Oke, jadi begini saya juga pernah menjadi bagian dari Rebahan Pride tapi tidak bertahan lama karena saya juga butuh uang untuk bisa rebahan ulang dengan nikmatnya. Akhir masa rebahan saya diwarnai dengan segala tetek bengek kehidupan perkantoran dan kos-kosan.
Menurut saya bagaimana caranya saya bisa berkembang jika aktifitas saya tidak membuat saya semakin produktif?
Selain itu ketika kita juga tidak bisa mengelolah aktifitas, kita akan mengerti mana aktifitas yang bernilai positif-negatif mana aktifitas yang lebih menguntungkan, mana aktifitas yang bisa mendukung masa depan kita. Kita juga bisa membaca bagaimana roadmaps hidup kita kedepannya dari aktifitas kedepannya. Setidaknya roadmaps kita sudah memiliki beberapa pondasi dan navigasi yang teratur. Maka dari itu jangan lupa pilah-pilah lagi aktifitas yang bisa memiliki dampak positif dalam diri kita.
5. Pengalamanmu
Pengalaman kadang mengajarkan kita banyak hal terutama cara pandang dan cara menanggapi/merespon segala sesuatu yang datang atau akan datang ke kehidupan kita nantinya. Bayangkan jika kita sudah memiliki satu pengalaman gagal, nah dari situ muncul lagi resolusi agar saya tidak gagal lagi untuk yang kedua kalinya atau seterusnya. Minimal dengan pengalaman yang ada banyak dari kita bisa meraba bagaimana kita kedepannya, untuk apa dan akan menjadi apa?
Pilih pengalamanmu yang baik dan retake dengan cara terbaik jika memang pengalaman sebelumnya sempat mengalami kegagalan.
Kesimpulan
Sudah siap berubah? Karena yang akan merubah kita hanya apa yang datang dan hadir dalam diri kita sendiri mulai dari bagaimana kita mengelolah diri sendiri, pola pikir, pergaulan, konsumsi yang kita makan, olehraga dan lainnya. Jangan berhenti menjadi orang baik dan jangan berhenti menjadi versi terbaik diri kita, minimal lebih baik dari kita yang kemarin.

Leave a Reply